Lautan selalu identik dengan ombak dan arus. Namun, kedua hal tersebut terjadi karena bantuan angin yang berhembus.

Tapi, bagaimana jadinya jika di tengah lautan tidak ada angin sama sekali?

Baca juga: Studi: Lautan Raksasa Ditemukan 700 km Di Bawah Permukaan Bumi

Ternyata terdapat wilayah di lautan yang  senyap dari angin dan menyebabkan tidak adanya gelombang kuat.

Wilayah tersebut biasa disebut sebagai doldrum atau daerah konvergensi intertropis.

Doldrum, perairan tenang

Doldrums, dalam bahasa Indonesia disebut juga daerah konvergensi intertropis (DKI), adalah wilayah di sekitar ekuator yang terkenal dengan kondisi lautannya yang tenang tanpa angin dan ombak yang kuat.

Daerah terjadinya doldrum tidak berada di satu wilayah tetap. Wilayah ini bergerak sedikit ke utara dan selatan sepanjang tahun mengikuti pergerakan matahari.

Umumnya daerahnya membentang kira-kira lima derajat utara dan lima derajat selatan khatulistiwa, menurut NOAA.

Di daerah konvergensi intertropis (DKI) ini, angin pasat yang berlaku di belahan bumi utara bertiup ke barat daya dan bertabrakan dengan angin pasat barat laut yang bertiup di belahan bumi selatan.

Doldrums terbentuk karena kombinasi pemanasan matahari yang kuat di ekuator atau garis dekat katulistiwa, pertemuan angin pasat, naiknya udara hangat dan lembab ke atmosfer, dan zona tekanan udara rendah, dikutip dari NOAA.

Kondisi ini menghasilkan lautan yang tenang tanpa angin kencang, hujan lebat, dan badai petir yang sering terjadi. Artinya, doldrums memiliki kondisi cuaca yang tidak terduga.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Lautan di Bulan Milik Saturnus

Ciri-ciri memasuki perairan tenang

Doldrums terkenal dengan kondisi lautnya yang tenang. Namun, beberapa ciri lainnya seperti:

1. Kurangnya angin

Karena terletak di dekat ekuator, tempat matahari bersinar tegak lurus sepanjang tahun, udara di doldrums menjadi sangat panas.

Udara panas yang mengembang ini cenderung naik, mengurangi tekanan udara di permukaan laut. Akibatnya, angin yang kuat tidak terbentuk.

2. Hujan lebat

Udara yang naik di doldrums mendingin dan mengembun, menyebabkan pembentukan awan tebal dan seringnya hujan lebat. Kelembaban udara di doldrums juga umumnya tinggi.

3. Variasi musiman yang kecil

Karena lokasinya di dekat ekuator, Doldrums mengalami sedikit perubahan suhu sepanjang tahun. Suhu rata-rata cenderung tinggi dan konsisten.

4. Tantangan navigasi

Kurangnya angin yang konsisten di doldrums dapat membuat perjalanan laut menjadi sulit diprediksi dan menantang bagi para pelaut. Kapal layar dapat terjebak berhari-hari di wilayah ini, dikutip dari Tradewinds. https://www.theparkatsanremo.com/