Site icon Dialektikasukabumi.com: Berita Terhangat Terpercaya Di Indonesia

Tradisi Unik Masyarakat Indonesia Saat Isra Mikraj

Tradisi Unik Masyarakat Indonesia

Tradisi Unik Masyarakat Indonesia – Bagi penganut Agama islam, setiap tanggal 27 Rajab di peringati sebagai perayaan Isra Mikraj. Kalau menurut Kalender Hijriah Indonesia 2024 susunan Kementrian Agama RI, Isra Miraj, mengapa perlu adanya perayaan?

Melansir buku Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV, tujuan merasayakan Isra Miraj adalah mengingatkan atas perintah untuk melaksanakan sholat fardhu lima waktu kepada Nabi Muhammad SAW secara langsung melalui peristiwa Isra Mikraj

Terlepas dari itu, banyak cara yang di lakukan masyarakat Indonesia guna merayakan Isra Mikraj, salah satunya dengan membuat tradisi setiap tahunnya. Ada yang melakukan arak arakan dengan membawa replikasi Buraq hingga Pawai Obor.

Berikut ini 4 tradisi unik yang di lakukan masyarakat Indonesia saat Isra Mikraj

1. Pawai Obor

Bandung memiliki caranya senduru dalam merayakan Isra Mikraj, salah satunya dengan Pawai Obor. Tradisi Pawai Obor di lakukan oleh masyarakat di wilayah Bandung, khususnya masyarakat pesantren. Menurut penuturan warga Bandung, setiap wilayah di Bandung memiliki carannya masing masing dalam menerapkan tradisi ini. Ada yang di lakukan dengan arak arakan keliling desa atau arak arakan dengan tujuan ziarah kubur.

Secara terpisah, ada juga sumber lain yang mengatakan bahwa tradisi Pawai Obor dilakukan oleh warga Bandung dengan titik temu di sekitar Taman Tegallega

Baca Juga : 2 DANAU MELETUS DI KAMERUN BIKIN AHLI GEOLOGI BINGUNG

2. Rajaban Peksi Buraq

Tradisi sati ini berasal dari Kota Pelajar, Yogyakarta. Di ketahui, tradisi Rajaban Peksi Buraq sudah di laksanakan sejak ratusan tahun lalu di wilayah Keraton Yogyakarta.

Keunikan dari tradisi ini adalah adanya replika kendaraan Nabi Muhammad SAW berupa hewan Buraq yang di buat dari kulit jeruk Bali. Simbol atau replika Buraq ini akan di arak oleh abdi dalam kaji selusin yang berasal dari Bangsal Kencana Keraton Yogyakarta ke Masjid Gede Kauman.

Selain itu, ada juga replika Buraq yang di letakan di atas tumpukan buah yang membentuk gunungan. Setelah sampai di masjid, gunungan buah buahan itu di bagikan kepada masyarakat sekitar.

3. Nyadran Desa Sirawak

Biasanya, Nyadran Desa Sirawak dilaksanakan di daerah Jawa Tengah seperti Semarang. Dalam kirab budaya ini, kalian bisa melihat replika burung Sirawak yang di dalamnya terisi sayuran dan buah buahan. Selain itu, arak arakan akan di iringi dengan suara alunan lesung dan permainan tradisional thek thek. Masyarakat yang mengikuti tradisi ini juga menampilkan keunikannya, yaitu dengan memakai kostum berupa pakaian adat Jawa hingga caping.

4. Tradisi Nganggung

Jika dari tadi membahas perayaan Isra Mikraj di wilayah Jawa, kini beralih ke Pulau Bangka. Tradisi yang ada di Pulau Bangka saat perayaan Isra Mikraj adalah Nganggung. Dalam tradisi ini, masyarakat di kumpulkan di sebuah masjid, surau, atau lapangan dengan membawa aneka makanan untuk di santap bersama sama. Sepintas seperti hal yang biasa saja. Tetapi ternyata, ada yang membuat tradisi ini terkesan unik yaitu cara masyarakat membawa makanan tersebut.

Diketahui, makanan di letakkan di dalam talam dan di tutup dengan tudung saji yang telah di hias. Talam di sini di buat dari timah, kuningan, atau kayu.

Exit mobile version